TUGAS PRAKTIKUM APLIKOM - RAFLI SEPTIAN (18024010030) GOLONGAN SA 2



TUGAS PRAKTIKUM APLIKOM
(ARTIKEL PANCA USAHA TANI GANDUM)

Panca usaha tani adalah suatu upaya dalam meningkatkan sebuah produktivitas lahan yang meliputi pengolahan lahan, pengairan “irigasi”, cara pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, serta tekni dalam penanaman “pemakian bibit unggul”.


Ada beberapa usaha panca usaha tani yang diantaranya yaitu :

a.     Penggunaan bibit unggul, Benih unggul merupakan benih yang telah di pilih dan dipilah agar menghasilkan kwalitas yang baik dan tahan hama penyakit dan gangguan lainnya. Penggunaan bibit unggul merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi.

b.     Pengolahan tanah yang baik, Tanah yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara lengkap. Selain harus mengandung zat organik dan anorganik, air dan udara, yang tidak kalah penting adalah pengolahan tanah yang bertujuan memperbaiki struktur tanah. Tanah yang gembur akibat pengolahan memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan air dan udara. Kondisi ini juga menguntungkan bagi mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses dekomposisi mineral dan zat organik tanah.

c.      Pemupukan yang tepat, Pemupukan bertujuan untuk menggantikan hara yang hilang terbawa panen, volatilisasi, pencucian, fiksasi, dan sebagainya. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan daya saing usaha tani produk pertanian serta sejalan dengan berbagai isu lingkungan dan pertanian berkelanjutan yang berbasis sumberdaya, makin mendorong perlunya rekomendasi teknologi spesifik lokasi, terutama pupuk.

d.     Pengendalian hama / penyakit, Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturan sanitasi lingkungan atau ekologi, dan kimiawi. Pengendallian hama secara mekanis dilakukan dengan cara menangkap langsung hama yang ada. Pengendalian mekanis dilakukan bila populasi hama sedikit. Bila populasinya banyak, sebaiknya digunakan cara lain karena tidak efesien dalam hal waktu maupun tenaga kerja. Pengendalian lainnya adalah dengan pengaturan sanitasi lingkungan. Sanitasi yang baik dan terjaga mengurangi kemungkinan hama yang menyerang. Pengendalian secara kimiawi pun dapat dijadikan pilihan bila cara lain tidak mungkin dilakukan atau tidak dapat mengatasi hama. Artinya, bisa sudah dilakukan cara mekanis atau sanitasi lingkungan tetap saja hama menyerang tanaman maka cara kimia pun digunakan. Di pasaran sudah banyak dijual berbagai merek dan jenis pestisida untuk mengatasi hama anggrek. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pestisida adalah dosis dan cara pemakaiannya. Bila dosis dan cara pemakainan salah, akan terjadi kerusakan pada komoditas pertanian maupun gangguan kesehatan manusia. Penggunaan pestisida relatif lebih praktis dan cepat cara kerjanya. Namun demikian, biaya yang diperlukan lebih besar dibandingkan cara mekanis maupun sanitasi lingkungan.


e.     Pengairan atau irigasi, Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak. Rismunandar (1993) menjelaskan bahwa yang disebut irigasi merupakan usaha pengendalian, penyaluran dan pembagian air yang benar–benar diatur oleh manusia dan air benar–benar tunduk kepada manusia. Manfaat irigasi air tanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai air tanah, bagaimana mekanisme dan kontribusi pembayaran irigasi airtanah oleh petani pemakai air tanah.


Usaha Penyediaan Benih Gandum

Produksi  Benih  Gandum :
1.  Pemilihan Lokasi
Tanaman produksi benih harus memberikan hasil yang tinggi sehingga kualitas benihnya prima.  Tempat produksi benih temperatur malam 15 ºC dan pada siang hari 26 – 28 ºC, tanah remah dan subur, pada waktu tanam ada curah atau dapat diari, pada waktu menjelang panen tidak ada hujan lagi.  Keadaan yang demikian dapat ditemukan pada dataran tinggi yang biasa ditanami sayuran-sayuran. Bekas tanaman sayuran tanahnya subur karena memanfaatkan sisa pupuk organik yang diberikan pada tanaman sayuran.

2. Pengolahan Tanah
            Tanah diolah samapai gembur diratakan dan dibuat bedengan dengan lebar 2-3 m, dan antara bedengan dibuat saluran.  Pembuatan bedengan untuk memudahkan penyiangan, memudahkan drainase dan pengairan, dan pemeliharaan lainnya.  Apabila  tanah banyak tumbuh gulma perlu disemprot terlebih dahulu dengan herbisida seperti Gramoxon,  Polaris, Roundup, Rimbo,  dan herbisida lainnya.  Setelah itu tanah baru diolah.  Kesuburang tanah dalam satu bedengan seragam untuk memudahkan mentukan tanaman tipe simpang.   Apabila tanahnya tidak seragam kesuburannya maka ada kemungkinan ada perbedaan tinggi tanaman, yang dapat membuat kesalahan pada pencabutan tipe simpang.

3. Penanaman
            Untuk mencapai hasil yang tinggi penanaman harus tepat pada waktunya sehingga pembungaan jatuh pada saat curah hujan sudah berkurang.  Hujan yang terlalu banyak pada waktu pembungaan, biji banyak yang hampa dan mudah terserang cendawan (Murray et al., 1998; Hamdani,  2004).

4. Pemupukan, Penyiangan, dan Pengairan.
            Takaran pupuk yang digunakan ialah 120-135 kg  N, 50-72 kg  P2O5  dan 50 kg K2O.  Pupuk   P  dan K diberikan seluruhnya pada waktu tanaman atau paling lambat 10 hari setelah tanam (hst),  sedangkan pupuk N diberikan bersama-sama dengan pemberian pupuk P dan K,  waktu pembentukan anakan (30 hst), dan waktu bunting  (50 hst) masing-masing 1/3 bagian.  Pupuk N dapat diberikan dua kali yaitu pada waktu tanam dan umur 30 hst masing-masing 1/3 dan 2/3 bagian.  Pemberian dua kali lebih sedikit.   Pupuk ini diberikan secara larikan ± 10 cm disamping tanaman, dan ditutup dengan tanah. 
            Tanaman harus bersih gulma, gangguan gulama pada fase vegetatif dapat menurunkan hasil sampai 50 %. Apabila tidak menggunakan preemergence herbisida maka tanaman disiang pada umur 15 dan 30 hst, apabila masih banyak rumput disiangi lagi pada waktu menjelang berbunga.
            Apabila tidak ada hujan maka pengairan dilakukan melalui antara bedengan sehingga tanah menjadi cukup lembab, dengan cara ini pengairan dilakukan tiap 3-4 minggu.  Dapat  pula diari dengan springkle, dan jumlah pengairan tergantung besarnya air.   Pengairan ini menambah biaya yang tidak sedikit, sehingga gandum perlu ditanam pada waktu masih ada hujan yaitu bulan Maret – April  sehingga masih ada curah hujan.

5. Panen
            Panen dilakukan pada saat tanaman telah menunjukkan tanda-tanda siap di panen yaitu biji telah cukup masak, biji sudah keras bila dipijit dan digigit tidak keluaran cairan. Batang dan daun telah kelihatan kuning dan berwarna putih keabu-abuan demikian juga  kelopak buah.  Bila gandum telah waktunya di panen, sebaiknya jangan ditunda lagi.  Kelambatan panen 5 sampai 10 hari dapat menyebabkan kehilangan hasil 2-5 % tiap hektar terutama pada jenis gandum yang mudah rontok.  Gandum dipanen pada kadar air biji 20-25 % sehingga dapat langsung dirontok bijinya.  Biji dikeringkan pada temperatur pada temperatur 40-50  ºC  atau pada lantai jemur prendah kadar air . Untuk benih biji dikeringkan sampai mencapai kadar air 9-10 %.

6. Penyimpanan Benih
            Pada biji dengan kadar air 9-10 % benih dapat disimpan pada tempat kedap udara seperti kantong plastik, blek atau tempat lainnya yang dapat dibuat kedap udara.   Benih ini dapat digunakan untuk pertanaman tahun berikutnya tanpa perlakuan benih.

Pengembangan Tanaman Gandum di Indonesia

Upaya pengembangan tanaman gandum di Indonesia sebagai alternative sumber bahan pangan utama harus diikuti dengan pengembangan sentra pasar gandum di Indonesia. Sentra pasar gandum di Indonesia harus lah dikembangkan. Pemerintah harus tegas dalam hal ini agar terwujudnya ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang.
Pemerintah harus mengawasi laju import gandum dan membatasi jumlahnya, agar hasil dari gandum domestik juga dapat dipasarkan di tanah air. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap petani gandum di Indonesia mengakibatkan kurangnya minat dari petani untuk memproduksi gandum di Indonesia, padahal gandum merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki nilai kandungan gizi yang cukup tinggi. Pemerintah tidak boleh hanya terpaku pada satu komoditas saja, seperti yang selama ini kita lihat pemerintah hanya selalu mengupayakan swasembada beras padahal masih ada komoditas yang dapat dikembangkan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

KESIMPULAN

Budidaya gandum memang sangat perlu di terapkan di Indonesia hal tersebut bertujuan untuk  mengurangi tingkat konsumsi impor gandum yang semakin meningkat di indonesia dan berdampak pada anggaran pendapatan negara  dan juga dapat merusak petani di Indonesia. Maka dari itu juga tak luput dari peran pemerintah untuk memberi kebijakan bahwa pentingnya tanaman gandum di negara kita.
Gandum merupakan tanaman yang potensial di Indonesia yang dapat diandalkan untuk mendukung program diversifikasi bahan pangan yang selalnjutnya dapat mewujudkan tercapainya ketahanan pangan nasional.

Download versi makalah disini : https://www.solidfiles.com/v/nGPmPPeXr24yQ

Comments

Anonymous said…
Top 10 best casinos in the world (2021) - CasinoWow
Top 10 인카지노 best casinos in the world (2021) · 1xbet Red Dog Casino · Red Dog หาเงินออนไลน์ Casino · Playtech Casino · Betsoft · Spin Casino · Booming Casino · 888casino

Popular posts from this blog

TUGAS APLIKOM - RAFLI SEPTIAN (18024010030) AGRIBISNIS A

TUGAS APLIKOM - RAFLI SEPTIAN (18024010030) AGRIBISNIS A